Diberdayakan oleh Blogger.
RSS



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Budaya Valentine Dalam Perspektif Islam


Banyak masyarakat khususnya bagi kalangan muda – mudi sekarang. Beranggapan bahwa hari valentine merupakan hari kasih sayang atau lebih spesifik lagi bisa disebutkan sebagai hari menyatakan perasaan cinta terhadap pasangannya.

Ada – ada saja cara yang dilakukan oleh kalangan muda mudi zaman sekarang untuk merayakan hari yang jatuh pada tanggal 14 Februari ini. Seperti saling memberikan surat cinta terhadap pasangan, memberikan bunga, memberikan coklat dan sebagainya.

Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan besar bagi kita semua ialah “ Apakah Valentine itu ? ”. tidak sedikit kalangan pemuda sekarang khususnya di negara Indonesia, tidak begitu tahu secara spesifik tentang hari tersebut. Bahkan mayarakat kita memeriahkan hari raya yang berasal dari kebudayaan barat tersebut dikarenakan faktor ikut – ikutan atau untuk kesenangan sebagai bentuk refleksi rasa kasih sayangnya saja tanpa mengetahui secara detail apakah hari valentine itu sebenarnya.

Banyak berbagi versi menceritakan sejarah hari valentine tersebut, diantaranya ialah pada tahun 268 – 270 M. Kisahnya bermula ketika raja Claudius II mempunyai kebijakan yang melarang prajurit – prajuritnya untuk menikah. Menurutnya, bahwa dengan tidak

menikah maka para prajuritnya akan agresif dan potensial dalam berperang.

Kebijakan ini pun ditentang oleh Santo Marius dan juga Santo Valentine yaitu seseorang pemimpin agama Nasrani yang telah dianggap menjadi martir ( Islam : syuhada ) dan juga diberi gelar sebagai orang suci ( Santo ) oleh orang – orang Nasrani. Mereka secara diam – diam tetap menikahkan para prajurit dan muda – mudi, akan tetapi lama kelamaan tindakan mereka diketahui oleh raja Claudius, Sang raja pun marah dan memutuskan untuk memberi mereka sangsi hukuman mati kepada mereka berdua.

Sebelum dihukum mati, Santo Valentine dan Santo Marius dipenjarakan terlebih dahulu. Dalam penjara Valentine berkenalan dengan seorang anak gadis sipir penjara, kemudian gadis ini setia selalu menjenguk Valentine hingga menjelang kematian Valentine. Sebelum dihukum mati, Valentine masih sempat menulis pesan yang ditujukan kepada anak gadis sipir penjara itu, yang isinya : ‘From Your Valentine ( dari Valentinemu )’.

Setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, orang – orang selalu mengingat kedua santo terebut dan merayakannya sebagai benyuk ekspresi cinta kasih Valentine, dua ratus tahun kemudian yaitu tahun 496 Masehi setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, sebagai bentuk untuk mengenang

jasa – jasa yang telah diberikan kepada umat Nasrani khususnya. Paus Galasius meresmikan tanggal 14 Februari 496 sebagai hari Valentine.

Ada versi lain yang menceritakan tentang sejarah Hari Valentine, yaitu pada masa Romawi kuno, tanggal 14 Februari merupakan hari raya untuk memperingati dewi juno yaitu ratu dari segala dewa – dewi bagi perempuan dan perkawinan ( dewi cinta ) dengan cara memisahkan kaum laki – laki dan kaum perempuan. Nama – nama remaja perempuan ditulis pada potongan kertas lalu digulung dan dimasukkan ke dalam botol, setelah itu para laki – laki mengambil satu kertas, setiap laki – laki akan mendapatkan pasangan sesuai nama yang terteta pada kertas yang diambilnya itu, bila kemudian mereka ada kecocokan maka mereka akan melangsungkan pernikahan di hari – hari berikutnya.

Berdasarkan uraian sejarah Valentine dan hubungannya dengan peradaban barat saat ini dapat diringkas bahwa valentine merupakan :

1. Ritual yang bersumber dari Nasrani yang dikukuhkan oleh Paus Galasius untuk mengenang jasa – jasa dari kedua orang suci nasrani yakni Zsanto Valentine dan Santo Marius.

2. Upacara atau ritual yang dirayakan oleh orang – orang romawi kuno yang pagan ( penyembah berhala ) untuk memperingati Dewi Juno.

3. Suatu ritual untuk mencari jodoh sekaligus sebagai media bangsa Eropa pada waktu itu untuk mengkokohkan cengkeraman peradaban Barat.

Dari ketiga uraian tersebut sudah dapat diketahui secara jelas dan gamblang bahwa hari valentine itu sangat bertentangan dengan ajaran islam, alasannya ialah :

Pertama, Hari Valentine merupakan hari yang dirayakan oleh umat Kristiani sebagai ritual keagamaan mereka yang secara penjelan secara spesifik lagi ialah merupakan suatu bentuk ibadah yang dilakukan oleh umat Nasrani. Buktinya ialah, dikukuhkannya hari Valentine oleh Paus Galasius untuk mengenang jasa – jasa Santo Valentine dan Santon Marius. Alasan ini sudah secara jelas, jika kita umat muslim yang merayakan hari tersebut berarti itu sama saja kita mengikuti peribadatan mereka. Dalam Al- qur’an, Allah SWT telah memerintahkan kita agar tidak mencampuradukkan ajaran agam islam dengan ajaran agama lain :

Bagimu agamamu, bagiku agamamaku.QS. 109 : 1 - 6

Kedua, Upacara yag dilakukan orang – orang Romawi yang merupakan pagan ( penyembah berhala ) Dewi Juno. Hal ini berarti jika ada umat muslim khususnya yang merayakan hari Valentine itu berarti secara tidak langsung dia telah melakukan suatu perbuatan yang bernilai atau bersifat kesyirikan karena perbuatan menyembah selain Allah SWT ( menyembah patung/dewa ) itu termasuk perbuatan syirik. Kita sebagai umat muslim pasti sudah tahu kalau syirik itu adalah suatu perbuatan dosa yang sangat besar.

Bedakan diri kalian dari orang – orang Musyrik. ( HR. Bukhari – Muslim )

Ketiga, valentine sebagai sarana untuk mencari jodoh oleh orang – orang Eropa, mereka meyakini atau lebih tepatnya bisa dikatakan bertahayul bahwa rasa cinta dan kasih sayang itu akan bersemi pada tanggal 14 Februari, bertahayul merupakan suatu perbuatan yang diharamkan dalam Islam. Selain itu, merupakan media bangsa Eropa untuk mengcengkeramkan kokohnya peardabannyya untuk merusak masyarakat Timur khususnya Islam. Salah satu bentuk kongretnya ialah adanya fashion dengan busana yang terlalu ketat atau memperlihatkan aurat khususnya bagi kaum perempuan, berciuman yang dilakukan oleh kaum laki – laki terhadap perempuan yang bukan muhrimnya, perbuatan yang mengumbar nafsu, hidup materealistis, hedonisme dan sebagainya.

Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, ia akan termasuk golongan mereka. ( HR. Ahmad )

Setelah memahami dari penjelasan di atas, kita sudah mengetahui dan mengerti secara jelas bahwa jati diri dan kedudukan Valentine itu sangat berseberangan dengan ajaran agama Islam. (M.Syahri Ramadhan)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MAULID NABI 1432 H

Bulan Rabiul Awal merupakan bulan yang sangat bersejarah dan berharga terutama untuk kaum muslimin, dimana pada bulan ini nabi Muhammad SAW dilahirkan. Nabi Muhammad SAW merupakan sosok teladan umat muslim yang pada sosoknya lah kita berkaca terhadap semua tindak tanduk yang kita perbuat tiap harinya.

Wajar kemudian oleh pengikut-pengikut beliau yang bermaksud memuliakannya kemudian menggelar suatu perayaan yang bertujuan sebagai napak tilas atau dalam rangka mengingat kembali sejarah kehidupan Rasulullah saw., mengingat kepribadian beliau yang agung, mengingat misinya yang universal dan abadi, misi yang Allah swt. tegaskan sebagai rahmatan lil’alamin. Berkenaan dengan bulan Rabiul Awal yang merupakan bulan dimana nabi Muhammad SAW dilahirkan

Syaikh Dr. Yusuf Al Qaradhawi, Ketua Persatuan Ulama Internasional berkata “Ketika kita berbicara tentang peristiwa maulid ini, kita sedang mengingatkan umat akan nikmat pemberian yang sangat besar, nikmat keberlangsungan risalah, nikmat kelanjutan kenabian. Dan berbicara atau membicarakan nikmat sangatlah dianjurkan oleh syariat dan sangat dibutuhkan.”

Berangkat dari sini BO Ramah mengadakan ceramah umum maulid nabi dengan tema Keteladanan Muhammad SAW dalam Menyikapi Masalah Pemuda Islam dihubungkan dengan kejadian-kejadian aktual di Indonesia. Alhamdulillah kegiatan hari besar Islam yaitu Maulid Nabi 1432 terlaksanan dengan baik. Berkat dukungan semua pihak baik panitia, pihak dekanat, pembicara,undangan serta teman-teman mahasiswa yang Insya Allah kegiatan ini diberkahi Allah SWT. Acara dibuka oleh Dekan fakultas hukum yang diwakilkan oleh Pembantu Dekan III yaitu pak Ahmaturrahman,SH. Sebelum memasuki acara inti, ada hiburan yang dipersebahkan oleh Al-mizanul Haq voice yang juga merupakan penampilan perdana mereka. Konsep acara ini yaitu ceramah umum yang disampaikan oleh pak Zulkarnain Ibrahim,SH.,M.Hum sebagi narasumber. Peserta utama acara ini yaitu mahasiswa mata kuliah hukum ketenagakerjaan dan berkat kerja sama pak Zulkarnain Alhamdulillah, para mahasiswanya dapat mengikuti acara Maulid Nabi kali ini. Disetiap acara yang kami adakan, tentu ada sesi tanya jawab yang kebanyakan mendapat respon dari mahasiswa terutama bertanya menyangkut perilaku korupsi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

IHSAN DALAM BERDEBAT

Secara sederhana ihsan dapat diartikan dengan al-itqan (baik;cerdas;profesional). Profesional dalam hal segala pekerjaan, profesional dalam bermuamalah, Profesional berucap. Semuanya ini termasuk akhlak Islam.(Amru Kalid:38)

”Sesungguhnya Allah meyukai bila seseorang dari kalian melakukan suatu pekerjaan dengan baik (profesional)”(HR.Ath-thabrani dalam kitab Al-Mu’jam al-Ausath (901) dan Abu Ya’la dalam Musnadnya (4386))

Ihsan dalam beribadah dalam sebuah hadist yang sangat masyhur, saat Rasulullah ditanya oleh Jibril,”Jelaskan kepadaku, apa itu ihsan?” Beliau menjawab,”Ihsan ialah beribadah kepada Tuhan seolah-olah kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak dapat melihatnya, yakinlah bahwa dia itu pasti melihat kamu” (HR.Bukhari & Muslim)

Hendaknya setiap kegiatan yang kita lakukan adalah dalam rangka beribadah kepada Allah SWT, termasuk belajar. Sebagai mahasiswa Fakultas Hukum yang mewujudkan pengetahuan dan ilmunya dalam bentuk hasil pemikiran dan diutarakan melalui berkomunikasi. Komunikasi ini dapat berupa pengungkapan pendapat yang sering kali terlibat dalam arus perberdebat. Di sinilah peran Rasulullah sebagai tauladan kita berbuat ihsan dalam bertutur kata dan dalam berdebat. Wahai sahabatku, maukah kalian tahu bagaimana caranya?

”Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar)”(QS.Al-Isra’:53)

”Dan bantahlah mereka dengan ihsan(cara yang baik).”(QS.an-Nahl:125)

Mari kita belajar dari Rasulullah, bagaimana adab beliau dalam berdiskusi (bermusyawarah).

Utbah bin Rabi’ah telah datang kepada Rasulullah. Kaum Muslimin saat itu berada dalam kondisi yang sangat sulit akibat teror dan siksaan orang-orag musyrik Mekkah. Kemudian Utbah mengutarakan usulan murahan kepada Rasulullah. Dia menawarkan sejumlah harta, jabatan, dan wanita kepada beliau agar meninggalkan dakwahnya. Namun bagaimanakah Rasulullah menanggapinya? Bagaimana beliau berdiskusi dengannya?

Beliau berkata, ”Katakanlah wahai Abu walid, aku siap mendengarkanmu.” setelah Utbah usai, Rasulullah bertanya”Apakah engkau telah selesai (berbicara), Abu Walid?”

Subhanallah di sini terlihat walau Utbah yang nyata-nyata orang yang telah merendahkan Rasulullah dengan menawarkan hal-hal tersebut, namun apa yang dilakukan Rasulullah? Beliau tidak serta merta tesulut amarah, tidak mencaci maki, bahkan tidak mengusir Utbah dengan tidak terhormat, seperti apa yang terjadi di kehidupan sekarang ini. Beliau tetap mendengarkan hingga Utbah selesai dan menanggapinya dengan ihsan (cara yang baik). Belajarlah kita semua dari adab-adab Rasulullah saw. Dan berbuat baiklah kita hingga berdebat sekalipun.

Ihsan dalam bertutur kata seharusnya kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kepada siapa saja, terutama kepada orang tua kita.

”Dan terhadap kedua orang tua, berbuat baiklah...” (QS.Al-isra’:23)

Sering kali kita mengabaikan perasaan orang tua kita dengan berkata dan bersikap seenaknya. Hal ini berbeda sekali dengan apa yang kita perbuat di depan tamu dan penjabat dengan memperlakukan mereka begitu hormatnya bahkan membungkukkan badan sebagai wujud berbuat baik. Padahal siapakah yang membiayai sekolah dan hidup kita? Siapa yang lebih banyak memberikan cinta, doa serta mencurahkan sepenuh hati kasih sayangnya kepada kita? Lupakah kita. Merekalah orang tua kita, yang sepantasnya paling kita hormati, tanpa mengesampingkan penghormatan dan berbuat baik kepada siapa pun. Bersikaplah kita kepada orang tua kita dalam pandangan mata-jangan pernah memelototinya, dalam berucap-jangan pernah mengeraskan suara di hadapannya, dan pandanglah keduanya dengan wajah yang berseri-seri.

Bila sedang dalam melakukan pertentangan dengan kata-kata ”Saya tidak sependapat” atau ”Pendapat lemah macam apa ini” sungguh dengan kata-kata dan intonansi yang kasar akan saling menyulut amarah, dan amarah menghilangkan akal sehat serta menghilangkan sikap manusia dari kebaikan. Bandingkan dengan kata-kata ”Apa yang ibu inginkan?” atau ”Yang terhormat, mungkin Anda harus mendengarkan pendapat saya.” yang dibarengi dengan intonasi yang lembut juga dibarengi sikap hormat kepada lawan bicara. Tentu dalam percakapan tersebut memunculkan hal-hal yang baik, tanpa perpecahan, bahkan marah walau dalam pertentangan sekalipun.

Subhanallah! Alangkah indahnya jika kita memilih kata-kata dan intonasi suara yang lembut, manis dan indah.

Inilah sedikit ilmu yang dapat dibagikan. Hendaknya kita saling megingatkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TUGAS IBU TIGA KALI LEBIH BERAT KETIMBANG TUGAS AYAH

Pada suatu tempo, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah,”Ya Rasulullah, siapakah yang lebih berhak atas anak-anak, ibu atau ayah?” Pemimpin dunia dan akhirat ini menjawab,”Hakibu lebih besar daripada hak ayah.” Pertanyaan ini berulang tiga kali, dan semua jawaban Rasulullah sama. Ketika pertanyaan itu diucapkan untuk keempat kalinya, jawaban beliau berubah,“Hak ayah lebih besar.”

Lantas, sahabat itu bertanya,”Ya Rasulullah, mengapa engkau member tiga hak kepada ibu dan satu hak kepada ayah?” Rasulullah menjawab,”ibumu mengandung selama sembilan bulan sepuluh hari, lalu melahirkanmu. Berikutnya, ia tidak tidur demi dirimu, menyusuimu, menimangmu selama tiga tahun, dan memandikanmu. Selama tujuh tahun ia menggendongmu dipunggungnya. Ia mencuci pakaianmu. Ia memasak dan menyiapkan makanan untukmu selama empat belas tahun. Saat kamu berumur empat puluh, lima puluh, atau enam puluh, ia tetap memerhatikan perkembangan hidupmu dengan penuh perhatian. Adapun ayahmu, dia menaburkan benihmu dalam rahim ibumu, mencarikan pangan dan sandang untukmu. Apakah ini sebanding dengan jerih payah ibumu?”

Sahabat tadi bertanya lagi,”Baiklah, ya Rasulullah, aku ingin tahu, bila aku dapat membayar seluruh pengorbanan dan pertolongan ibuku, seberapa banyak yang dapat aku lakukan untuknya?” Rasulullah menjawab,”Kamu tidak dapat membayar sedemikian banyak pengorbannya yang menyerupai pengorbanan sang malam! ” “Bagaimana jika aku menggendong ibuku dipunggungku sepanjang tahun, memasak makanan untuknya dan menyuapinya? Bagaimana aku melakukan semua pekerjaan sebagaimana yang dilakukannya untuk ibuku selama hidupnya?” “tetap saja ada perbedaannya: ibumu merawatmu agar kamu hidup, sementara kamu merawatnya seraya menunggu kematiannya.”

(Ozak ,Syekh Muzaffer Ozak.2006.Pencerah Mata Hati.Jakarta:PT.Serambi Ilmu Semesta)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ALI BIN ABI THALIB BATAL MEMBUNUH MUSUHNYA


Kisah teladan mengenai Ali r.a, “Pintu Gerbang Ilmu dan Singa Allah”. Dalam perang Khandaq, Ali memukul jatuh seorang kafir musuhnya dan menghunus pedang untuk membunuhnya, takkala musuhnya meludahi muka sang Asadullah yang gagah berani. Akan tetapi Ali malah diam menahan pedangnya. Hamper tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, orang kafir tersebut bertanya.”Mengapa engkau tidak jadi membunuhku, wahai orang baik?”

Ali menjawab,”Harta benda dan hidupmu menjadi berharga bagiku. Aku tak berhak membunuhmu. Aku diperbolehkan membunuh hanya dalam perang suci, dalam perang yang diperintahkan oleh Allah. Barusan aku telah mengalahkanmu dalam peperangan, memukulmu jatuh, dan hamper saja membunuhmu. Namun ketika engkau meludahi wajahku, kemarahanku sendirilah yang bangkit untuk menghabisimu. Jika jadi membunuhmu, aku melakukannya bukan karena Allah, tetapi karena kemarahan dan kepentinganku sendiri. Maka, orang-orang akan menyebutku bukan sebagai kesatria sejati, tetapi sebagai pembunuh. Sewaktu engkau meludahi wajahku, nafsu pribadi menguasai diriku, sehingga alih-alih membabatmu lantaran kepentinganku sendiri, aku memilih membabat nafsuku demi Allah Swt. Sekarang engkau boleh bebas.”

Orang kafir itu merasa kagum dan takjub. Peristiwa ini menyadarkannya bahwa dia menyaksikan sendiri kemuliaan dan keluhuran seorang muslim. Saat cahaya Islam merasuki hatinya, tanpa sadar air matanya menetes. Bagaimana mungkin air matanya melelh?... hanya dalam beberapa saat saja, dia selamat dari kematian sebagai orang kafir-bahkan sama sekali selamat dari kekafiran-dan kemudian bersyahadat masuk Islam. Orang yang melantarinya masuk Islam tak lain adalah sosok yang berdiridi depannya, Ali bin Abi Thalib.

(Pencerah Mata Hati oleh Syekh Muzaffer Ozak)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Al-Ghazali :
“Berteman & Bergaul dengan orang baik akan mewariskan sikap baik. Karena tabiat manusia cenderung selalu meniru dan mengikuti (Tuhfatul Ahwadzi, 7/42).

“Barangsiapa berangkat ke Masjid untuk sholat jama’ah maka satu langkah menghapus kesalahan dan langkah yang lain menulis satu kebaikan, pulang dan pergi.” (Sholih At-Yafghib: 229)

Rasulullah:”Sesungguhnya Allah benar2 akan menguji hambaNya dgn penyakit, sehingga ia menghapus setiap dosa darinya.”(HR.AlHakim I/348)

Rasulullah:”Tidaklah seorang mmuslim tertimpa suatu penyakit atau sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa2nya.”(HR.Bukhari:5660)

Rasulullah:”Barangsiapa yang menjenguk orang sakit seolah-olah ia berjalan di taman surga hingga ia kembali.”(HR.Muslim:2568)

Rasulullah:”Jika kalian mendatangi org yg sakit atau yg meninggal dunia,ucapkanlah yg baik2,krn malaikat mengamini apa yg kalian ucapkan.”(HR.Muslim:919)

Rasulullah:”Tidaklah seorang hamba muslim menjenguk saudaranya yg muslim melainkan Allah mengutus 70 ribu malaikat bershalawat untuknya.”(HR.Ahmad:754)

Rasulullah:”Brgsiapa yg ucapan akhir hidupnya berupa:Laailaahaillallaah(tdk ada Tuhan yg berhak disembah selain Allah)pasti masuk surga.”(HR.Abu Daud:3116)

Rasulullah:”Sungguh Allah telah mengharamkan bagi neraka orang yg mengucapkan Laailaahaillallah yg dg itu ia mengharap ridha Allah.”(Riyadhus Sholihin:389)

Abu Umamah Al-Bahili:”Ssungguhnya Allah tdk akan menerima amal kebaikan, kecuali yg murni krnNYA & mengharapkan ridhaNYA.”(Shahih Al-Jami’ 1852)

Allah berfirman: “Dan bekerjalah, niscaya Allah, Rasul, & orang-orang mukmin pasti akan melihat apa yang telah kamu kerjakan.”(QS.At-Taubah:105)

Rasulullah:”Kecelakaan atas org yg berbicara & berdusta demi membuat org lain tertawa. Celakalah dia…celakalah dia…”
(Shahih Sunan At-Tirmidzi:1885)

Abu Darda’:”Brngsiapa melindungi kehormatan saudaranya, maka Allah akan melindungi wajahnya dari api neraka pd hari kiamat.”
(Shahih Sunan At-Tirmidzi:1575)

“Tidaklah seorang menuduh saudaranya dengan kefasikan/ kekafiran. Apabila tuduhan itu tidak benar maka tuduhan itu pasti akan kembali pada dirinya sendiri.” (Fathul Bari 10/464)

“Tidaklah 2 orang saling mencintai karena Allah melainkan orang yang paling dicintai Allah di antara keduanya adalah yang paling besar kecintaannya pada saudaranya.” (Al Musnad V/ 259)

Rasulullah: “Hikmah adalah milik muslim yang hilang, dimana saja dia menemukannya, maka ia berhak mengambilnya.” (HR. Tirmidzi, 2611)

“Ya, Allah, berilah aku manfaat terhadap apa yang Engkau ajarkan kepadaku dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku dan tambahkanlah ilmuku.” (Ash-Shahihah, 1511)

“Barangsiapa yang ingin ,merasakan nikmatnya iman, hendaknya dia mencintai saudaranya, dimana dia tidak mencintainya kecuali karena Allah.”
(HR. Ahmad II/298)

Rasulullah: “seutama-utama amal shalih, ialah agar engkau memasukkan kegembiraan kepada saudaramu yang beriman.”
(Shahih Jamius Shagir no. 1096)

Rasulullah bersabda: “Tidaklah dikatakan orang beriman seandainya diasuka melaknat, mencerca dan suka berkata kotor dan keji.” (Shahih Tirmidzi 8/189)

Umar bin Khotob: “Sesungguhnya kita adalah kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, maka janganlah kita mencari kemuliaan dengan selainnya.” (Ihya’ Ulumuddin 4/203)

Raghib As-Sirjani: “Indikasi terkabulnya doa adalah semakin ringan beramal shalih, tertarik dengan segala ketaatan, selalu berhasrat untuk berbuat baik, takut balasan maksiat, dan tersentuh ketika mendengar bacaan Al-Quran, hadits, dan ilmu-ilmu lain yang bermanfaat.” (Risalatui ila shabab Al Ummah)

Ibnul Jauzi: “Waktu akan semakin berharga bila dijaga dengan baik, tapi aku melihat waktu itu sesuatu yang paling mudah dilalaikan.” (Thabaqat Hanabilah I: 281)

Barangsiapa mengajak kepada petunjuk, niscaya ia mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. (HR. Muslim)

Doa dari Al Qur’an: “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, mudahkanlah untukku urusanku dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku.” (QS. Thaahaa: 25-27)

Kholid bin Mi’dan: “Jika pintu kebaikan dibukakan untukmu maka bergegaslah menuju ke sana. Karena kamu tidak tahu kapan pintu itu ditutup.” (Hilyatul Auliya’: 5/211)

Shilan bin Farwah: “Aku menemukan bahwa sikap menunda adalah salah satu prajurit iblis yang telah banyak membinasakan makhluk Allah.” (Hilyatul Auliya’: 6/42)

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu’, doa yang tidak didengar, jiwa yang tidak pernah puas, dan ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung kepada-Mu dari keempat hal itu.” (Shohih An-Nasai III/1113).

Ibnul Jauzi: “Waktu akan semakin berharga bila dijaga dengan baik, tapi aku melihat waktu itu sesuatu yang paling mudah dilalaikan.” (Thabaqat Hanabilah I: 281)

“Dua kalimat yg rinngan di lisan,berat di timbangan & dicintai Ar-Rahman:Subhanallah wa bihamdih & Subhanallahil’azhim.(HR.Bukhari 7/168,Muslim 4/2072)

Seorg sahabat btanya:Amalan apa yg baik dlm Islam?Nabi:”Engkau mberi makanan&mengucapkn salam baik thd org yg dikenal maupun tdk dkenal.”(HR.Bukhari)

Rasulullah:”Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yg jk kalian lakukan mk kalian akan saling mencintai?Sebarkan salam diantara kalian.”(HR.Muslim)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS